Hampir Mencapai Usia 2.800, Mengapa Roma Disebut Kota Abadi?
Di usianya yang kini sudah sudah mencapai 2.800 tahun, sejak awal Roma terus bertumbuh. Baik dari segi ukuran, kekuatan, kemegahan, dan pengaruhnya terhadap dunia.
Kota ini menarik perhatian para politisi, sejarawan, seniman, musisi, dan pelancong. Dengan caranya yang menawan, Roma menggabungkan artefak kuno dan bangunan modern. Orang-orang bisa menikmati kekayaan materi dan nilai-nilai spiritual, tren baru dalam budaya dan tradisi lama.
Sejak abad ke-1 SM, kota yang kini menjadi salah satu destinasi wisata favorit, disebut sebagai Kota Abadi. Siapa yang pertama kali memberi julukan ini?
Legenda yang berkaitan dengan fondasi kota
Menurut legenda, Roma ini didirikan oleh dua bersaudara Romulus dan Remus, putra Mars dan Rhea Sylvia. Mereka berasal dari dinasti kerajaan Alba Longa. Atas perintah penguasa setempat Amulius (paman Rhea), kedua anak itu dibuang ke Sungai Tiber. Sehingga di masa depan Romulus dan Remus tidak bisa menggulingkannya dari tahta.
Budak yang diperintahkan untuk membunuh anak-anak itu merasa tidak tega. Alih-alih membunuhnya, budak itu meletakkan keranjang yang menampung Romulus dan Remus di sungai. Arus Sungai Tiber membawa kedua anak itu menjauh dari Bukit Palatine. Saat terdampar di muara sungai, suara tangisan mereka terdengar oleh serigala.
Sang serigala dengan lembut menjilati dan menyusui kedua anak itu. Romulus dan Remus kemudian ditemukan oleh gembala yang kemudian membesarkan mereka dengan penuh kasih sayang.
Bertahun-tahun berlalu, Romus dan Remulus kemudian kembali ke kota asal mereka. Mengetahui alasan di balik rencana pembunuhan mereka, keduanya berhasil merebut takhta.
Setelah itu, mereka kembali ke muara Sungai Tiber untuk memperluas wilayah Alba Longa. “Dua bersaudara itu pun memilih Bukit Palatine untuk membangun kota sebagai koloni Alba Longa,” ungkap Conny Waters dilansir dari laman Ancient Origins.
Tetapi perselisihan muncul antara Romulus dan Remus: siapa yang akan menjadi penguasa tunggal? Untuk memutuskan, mereka menunggu tanda dari dewa. Remus melihat enam layang-layang terbang, dan saudaranya melihat dua belas. Ini adalah tanda dari para dewa.
Puas dengan kemenangannya, Romulus meletakkan garis suci di Palantine untuk menguraikan perbatasan kota. Kota itu diberi nama yang sesuai untuk menghormatinya: Roma. Ingin bergurau, Remus melompati perbatasan yang ditentukan oleh saudaranya itu. Ini membuat Romulus marah dan membunuh Remus.
Secara bertahap, kota yang didirikan pada tanggal 21 April 753 SM dihuni oleh seratus ribu penduduk. Pendatang baru tiba dan keturunan mereka disebut plebeian. Mereka bebas, tetapi tidak memiliki tanah sendiri dan tidak dapat terlibat dalam urusan publik.
Periode Roma Kuno
Selama ribuan tahun keberadaannya, Roma mengalami banyak perubahan. Mulai dari kerajaan, republik, hingga kekaisaran.
Kekaisaran diawali oleh pemerintahan Julius Caesar. Kaisar Augustus melanjutkan ekspansinya. Ia menambah ruang dengan mengorbankan pinggiran kota dan membagi kota menjadi empat belas bagian. Setelah kebakaran saat pemerintahan Nero, kota itu sepenuhnya dibangun kembali oleh dinasti Flavia.
Sejarah Roma Kuno berakhir pada abad kelima ketika direbut oleh suku pengembara Visigoth dan kemudian dijarah oleh para pengacau.
Selama Abad Pertengahan, Roma menjadi pusat kepausan dengan Vatikan menjadi sentralnya. Bangunan yang digunakan orang Kristen untuk diri mereka sendiri paling baik dipertahankan.
Struktur yang tersisa dihancurkan oleh waktu dan serangan. Konfrontasi berlangsung selama beberapa abad. Kota ini direbut secara bergantian oleh Prancis, Neapolitan, dan paus.
Roma menaklukkan Italia
Sejak munculnya Roma, telah terjadi pertikaian dengan suku-suku lain yang mendiami semenanjung Apennine. Pertama-tama, perang terjadi dengan Etruria. Pada abad ketiga SM, sebuah negara dengan pusat di Roma menguasai seluruh semenanjung.
Suku-suku Italia dipaksa untuk tunduk, mereka memberikan sebagian dari tanah mereka. Tidak hanya itu, mereka juga mengirim anak-anak mereka untuk bergabung dengan tentara Romawi.
Pada 265 SM, Roma menaklukkan seluruh Italia. Kemudian kota memperluas pengaruhnya lebih jauh dan lebih jauh.
Italia Mengambil alih Roma
Sampai pertengahan abad kesembilan belas, tidak ada Italia sebagai satu negara di peta. Tanah dibagi antara kerajaan independen, dan kekaisaran Habsburg. Pada tahun 1861, perjuangan unifikasi dimulai. Negara-negara Italia berperang dengan Austria dan Prancis untuk tanah mereka.
Akhirnya, pada tahun 1870 mereka memasuki Roma. Pada tahun yang sama, kota ini menjadi ibu kota Kerajaan Italia. Pada tahun 1922, Kota Abadi direbut oleh Nazi, dikuasai hingga tahun 1943.
Siapa yang pertama kali menyebut Roma sebagai Kota Abadi?
“Roma disebut Kota Abadi oleh penyair Albius Tibullus yang hidup pada tahun 55-19 SM,” ungkap Waters. Dalam karya puitisnya elegias, Tibullus menuturkan bahwa Roma akan menjadi kota yang kuat.
Menyebutnya Urbs Aeterna atau Kota Abadi: "Belum pernah Romulus menyusun tembok Kota Abadi, di mana Remus sebagai rekan-penguasa ditakdirkan untuk tidak hidup".
Ungkapan itu juga diikuti oleh penulis kuno seperti Ovid dan Livy.
“Maka tidak heran jika orang Romawi kuno berpikir bahwa apa pun yang terjadi di dunia, Roma akan bertahan selamanya. Karena Roma dikenal sebagai Kota Abadi,” Waters menambahkan.
Tibullus hidup pada masa pemerintahan Octavianus Augustus. Di bawah pemerintahannya, struktur kota, yang telah hilang sebelumnya, dibangun kembali dan dipulihkan. Kaisar dengan bangga menyatakan bahwa dia telah mendapatkan kota dengan batu bata, tetapi meninggalkannya dalam bentuk marmer.
Comments
Post a Comment