Penemuan Kepala Dewi Cinta dan Dewa Ekstasi di Kota Kuno Aizanoi
Aphrodite merupakan salah satu dewi dalam mitologi Yunani yang populer. Sosoknya dikenal sebagai dewi cinta dan kecantikan.
Hesiod, seorang penyair Yunani, dalam Theogony-nya menceritakan bahwa Aphrodite lahir dari busa putih yang dihasilkan oleh alat kelamin Uranus yang terputus dan dilemparkan oleh Cronus ke laut. Terkait dengan Dewi Aphrodite, para arkeolog telah menemukan kepala dari patung kuno Aphodite dan dewa anggur, Dionysus, baru-baru ini.
Temuan didapat dari penggalian di Aizanoi, 50 kilometer dari pusat kota Kutahya, bagian barat Turki. Dilansir dari Greek City Times, penemuan kepala patung Aphrodite dan Dionysus ini sebagai keindahan yang menakjubkan. Dr. Gokhan Coskun selaku koordinator penggalian kepada Anadolu Agency mengatakan bahwa kepala dewa Yunani itu digali di aliran Penkalas yang merupakan anak sungai dari Sungai Rindakos.
“Selama penggalian, kami menemukan temuan yang mengejutkan kami. Ini adalah kepala patung marmer besar,” ujar Dr. Gokhan Coskun kepada Anadolu Agency.
“Pertama, kepala Aphrodite yang dikenal sebagai dewi cinta dan kecantikan dengan tinggi sekitar 50 sentimeter. Lainnya dari (kepala) patung Dionysus setinggi 45 sentimeter yang dikenal sebagai dewa anggur dalam mitologi,” lanjutnya.
Penemuan ini menjadi penting baru para ahli karena menujukkan budaya politeistik Yunani kuno telah ada dalam waktu lama tanpa kehilangan esensinya di era Romawi. Berdasarkan temuan ini diduga ada loka karya patung di wilayah tersebut.
Selain itu, barang antik lain telah ditemukan di sana terutama dari periode Romawi. Berbeda daripada penemuan lainnya, Arkeonews melaporkan, Dr. Gokhan Coskun mengaku biasanya mereka hanya menemukan badan patung saja.
Salah satunya penemuan badan patung Hygieia, dewi kesehatan dan kebersihan yang dipublikasikan Agustus lalu. Ukuran patung ini juga tidak main-main karena sebesar manusia.
Hanya saja, dari penggalian ini para ahli tidak menemukan bagian kepala patung dewi Hygieia. Maka dari itu, penemuan kepala patung Aphrodite dan Dionysus membuat para ahli bergembira.
Mengenal Aphrodite lebih jauh, melansir Britannica, dewi cinta dan kecantikan Yunani kuno ini diidentifikasi oleh orang Romawi dengan nama Venus. Seperti sudah disinggung sebelumnya, Aphrodite lahir dari busa putih, dalam bahasa Yunani kata aphros memiliki arti busa.
Aphrodite sendiri pada kenyataannya dipuja sebagai dewi laut dan pelayaran. Dia juga dihormati sebagai dewi perang, terutama di Sparta, Thebes dan lain-lain. Hanya saja, dia lebih dikenal sebagai dewi cinta dan kesuburan.
Sementara itu, Dionysus atau juga disebut Liber Pater di Roma, dalam kepercayaan Yunani-Romawi dikenal sebagai dewa anggur dan ekstasi. Namanya muncul pada tablet Linear N sekitar abad ke-13 SM yang menunjukkan bahwa dia sudah disembah pada periode Mycenaean, meskipun tidak diketahui dari mana kultusnya berasal.
Reruntuhan kota Yunani kuno Aizanoi, berasal dari Zaman Perunggu dan terletak di sepanjang Sungai Penkalas, bagian barat Anatolia, sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Aizanoi atau dalam bahasa latin disebut Aezani adalah pusat politik dan ekonomi yang penting di Zaman Romawi.
Setelah abad ke-7 kota ini mengalami kemunduran. Namun, sisa-sisa dari periode tersebut termasuk kuil Zeus masih terpelihara dengan baik. Selain itu ada pula kompleks teater-stadion dan macellum atau bangunan pasar kuno bertuliskan Price Edict of Diocletian yang berasal dari tahun 301 dalam upaya untuk membatasi inflasi akibat penurunan nilai mata uang. Kota kuno Aizanoi dimasukkan dalam Daftar Tentatif Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2012 lalu.
Comments
Post a Comment