Harold "Dr. Death" Shipman, Dokter yang Membunuh Ratusan Pasiennya
Walker melihat dokter itu secara rutin meresepkan pethidine (obat penghilang rasa sakit yang sifatnya mirip morfin) dalam jumlah besar kepada pasien rawat jalan dan rawat inap. Padahal sebenarnya pemberian obat tersebut sama sekali tidak dibutuhkan.
Kejanggalan ini akhirnya dilaporkan. Sejumlah dokter senior di rumah sakit tersebut kemudian melakukan investigasi dan segera memanggil Shipman. Hasil penyelidikan keluar. Dokter itu terbukti memanipulasi resep dan menggunakan pethidine (domerol) untuk penggunaannya sendiri. Setelah ulahnya terbongkar, Shipman memohon-mohon agar dimaafkan, namun ia tetap dikirim ke klinik rehabilitasi narkoba dan didenda 600 poundsterling.
Proses penyelidikan komite etika kedokteran akhirnya selesai 2 tahun kemudian, namun sanksi yang diterima Shipman relatif ringan. Bahkan pria itu bisa kembali lagi berkarir sebagai dokter meski tidak lagi di klinik sebelumnya. Sungguh tidak ada yang menyangka Shipman akan lebih nekat dari sebelumnya di tahun-tahun karirnya setelah itu.
Shipman yang melamar pekerjaan akhirnya diterima bekerja di rumah sakit Donneybrook Medical Center di kota Hyde, Inggris utara. Hebatnya ia memang sama sekali tidak pernah menutupi kesalahannya di masa lalu. Ia mengakuinya dan berjanji tidak akan pernah mengulangi hal yang sama. Apalagi setelah waktu berjalan, ia dikenal sebagai pribadi yang ramah dan suka menolong, membuat rekan-rekan dan juga pasiennya sangat percaya padanya.
Selain bekerja di Donneybrook Medical Center, Shipman juga diketahui sempat bekerja di Pontefract General Infirmary di Pontefract, West Riding of Yorkshire dan pada tahun 1974 berkarir sebagai dokter umum di Abraham Ormerod Medical.
Tidak ada yang bisa memastikan kapan sebenarnya Shipman mulai beraksi melakukan pembunuhan terhadap pasiennya. Tetapi seperti disebutkan di atas, ia sudah bermasalah sejak pertama kali bekerja usai lulus dari universitas. Besar kemungkinan korban Shipman sebenarnya melebihi angka 250 orang.
Pembunuhan yang Rapi Selama Bertahun-Tahun
![]() |
Tempat praktek Dr. Shipman yang terletak di Market Street |
Baca juga: Kisah Belle Gunnes, Sang Pencabut Nyawa dari La Porte
Massey merasa janggal dengan kondisi mayat saat ditemukan meninggal. Mereka meninggal dalam posisi yang bisa dikatakan wajar, sama sekali tidak tampak seperti orang sakit berat yang hendak meninggal. Misalnya saja mereka ditemukan dalam posisi duduk di kursi atau berbaring di tempat sofa, tapi semuanya dalam kondisi berpakaian lengkap bahkan boleh dibilang formal dan sama sekali tidak ada yang memperlihatkan dalam kondisi sakit parah.
Massey akhirnya memutuskan untuk menemui Shipman dan menanyakan perihal ini. Tetapi Shipman yang terlihat sangat tenang menjawab bahwa para pasiennyanya itu meninggal secara wajar karena lanjut usia. Untuk meyakinkan Massey, ia bahkan mengeluarkan sertifikat kematian para pasien tersebut. Massey akhirnya percaya, tetapi putrinya tidak. Ia menceritakan kecurigaannya pada dokter bernama Susan Booth.
Booth yang juga rupanya menaruh perhatian atas banyaknya pasien Shipman yang meninggal kemudian mengungkapkan kecurigaannya kepada sejumlah rekan sesama dokter. Salah satunya yaitu Dr. Linda Reynolds yang kemudian melaporkan kasus ini pada polisi. Data kematian para pasien Shipman kemudian secara rahasia diteliti.
Masalah ini sempat pula dibawa ke polisi, tapi sayangnya tidak ditemukan bukti yang cukup untuk mengajukan tuntutan. Polisi juga menganggap wajar kematian para manula tersebut dan tidak ada yang perlu dicurigai.
Kejahatan Harold Shipman Akhirnya Terbongkar
Tanggal 24 Juni 1998, Kathleen Grundy meninggal mendadak. Grundy adalah pasien Shipman yang juga merupakan mantan walikota setempat. Meskipun sudah berusia lanjut, tetapi Grundy dikenal masih aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Grundy yang tinggal seorang diri meninggal dalam posisi terbaring di sofa dalam berbusana lumayan fomal, bukan baju rumah.
Putri Grundy, Angela Woodruff merasa aneh dengan kematian sang ibu yang mendadak. Ia mengenal sang ibu sama sekali tidak memiliki riwayat penyakit parah. Yang lebih membuat Angela merasa curiga adalah ibunya itu mewariskan uang senilai 386.000 poundsterling kepada dokter pribadinya yang tak lain adalah Harold Shipman.
Surat warisan itu memang aneh dan sangat mencurigakan. Surat itu diketik dengan mesin ketik biasa dan sangat tidak rapi. Tanda tangan ibunya juga tidak terlihat seperti biasanya. Angela yakin kalau surat itu palsu, apalagi ia sangat mengenal ibunya sebagai orang yang sangat rapi dan teratur dalam segala hal.
![]() |
Surat Kathleen Grundy yang mencurigakan |
Akhirnya untuk memastikan kecurigaan atas kematian ibunya jenazah Grundy akhirnya digali dan diotopsi. Padahal dalam surat wasiatnya dikatakan ia ingin agar jasadnya dikremasi. Jenazah yang sudah dimakamkan selama 81 hari itu pun diperiksa. Sejumlah sampel dari organ dan juga jaringan tubuh dikirimkan ke sejumlah laboratorium untuk diperiksa.
Sementara itu hasil otopsi menunjukkan bahwa di dalam tubuh Grundy ditemukan jejak obat penghilang rasa sakit jenis morfin dalam dosis yang sangat tinggi. Dosis yang begitu tinggi tersebut dipastikan adalah penyebab wanita tua itu overdosis dan akhirnya tewas. Padahal menurut catatan kesehatannya, Grundy sama sekali tidak dalam kondisi yang mengharuskannya mendapatkan suntikan morfin.
Di tempat lain polisi melakukan penggeledahan mendadak di tempat praktik Shipman. Penggeledahan mendadak itu memang sengaja dilakukan agar Shipman tidak punya kesempatan untuk menyembunyikan atau pun menghancurkan barang bukti.
Setelah dilakukan penggeledahan ditemukanlah salah satu bukti paling penting dalam kasus ini yaitu sebuah mesin tik tua bermerk Brother. Mesin ketik ini diduga digunakan Shipman untuk membuat surat wasiat palsu. Tetapi Shipman sendiri mengklaim bahwa Grundy sering meminjam mesin ketiknya itu.
![]() |
Meja kerja Harold Shipman |
Dia akhirnya ditahan atas tuduhan pembunuhan pada September 1998. Awal Januari 2000 Shipman dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas kejahatan yang dilakukannya. Hasil investigasi diumumkan 2 tahun kemudian menyebut Shipman telah membunuh paling tidak 215 orang. Mereka menemukan pola yang sama yaitu pemberian dosis mematikan diamorfin, menandatangani sertifikat kematian pasien, dan kemudian memalsukan catatan medis menunjukkan bahwa mereka dalam kondisi kesehatan yang buruk.
![]() |
Beberapa korban Shipman, korban terakhirnya Kathleen Grundy (pojok kanan atas) |
Korban pertamanya adalah pasien di Abraham Ormerod Medical Center di Todmorden, West Yorkshire yaitu seorang wanita bernama Eva Lyons. Lyons terbinuh pada Maret 1975 pada malam ulang tahunnya yang ke 71. Korbannya yang tertua adalah Anne Cooper berusia 93 tahun dan yang termuda Peter Lewis berusia 41 tahun.
Namun alasan Shipman melakukan pembunuhan kepada para pasiennya membuat frustasi para penyidik dan psikiater yang memeriksa kejiwaannya. Beberapa mengatakan ia menderita atas kematian ibunya, sementara yang lain berpendapat ia sedang praktek eutanasia, untuk mengurangi jumlah populasi manula yang santa membebankan sistem kesehatan Inggris. Shipman sendiri tidak pernah mengatakan penyebab mengapa ia melakukan pembunuhan yang begitu banyak.
![]() |
Harold Shipman |
Shipman ditemukan gantung diri di selnya di Penjara Wakefield pukul 06:20 tanggal 13 Januari 2004 menjelang malam ulang tahunnya yang ke-58, dan dinyatakan meninggal dunia pukul 08:10. Ia menggantung dirinya di jendela selnya menggunakan seprai.
Kasus Shipman Mengubah Banyak Prosedur Medis dan Pemakaman di Inggris
https://en.wikipedia.org/wiki/Harold_Shipman
https://www.solopos.com/harold-shipman-si-dokter-maut-bagian-vi-berbagai-kebohongan-terungkap-dalam-persidangan-368823
https://www.liputan6.com/global/read/2403406/5-1-2001-laporan-mengerikan-harold-shipman-dokter-pembunuh
Comments
Post a Comment