misteri Pembunuhan di kamar 1046

 Pembunuhan pria dengan nama Roland T Owen ini terjadi pada Januari 1935 di President Hotel, Kansas City, Missouri, Amerika Serikat (AS). Dalam hotel ini, ia menginap di kamar nomor 1046.

Dirangkum Buzzfeed, Sabtu (2/9/2017), pada saat kejadian pembunuhan, Owen ditemukan tergeletak di lantai, tanpa pakaian, dan penuh darah. Darahnya bahkan menciprat ke segala arah, mulai dari tempat tidur, dinding, langit-langit kamar, hingga kamar mandi

Pihak berwajib datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil penyelidikan, seseorang telah mengikat leher, pinggang, dan pergelangan kakinya. Bekas-bekas luka yang ada di tubuhnya menandakan ia telah disiksa selama berjam-jam lamanya. Tak hanya itu, Owen juga memiliki luka bekas tikaman benda tajam di beberapa bagian tubuh, tulang patah, paru-paru tertusuk, dan sejumlah luka berat. Kendati demikian, Owen masih hidup saat ditemukan. Pihak kepolisian lalu menanyai Owen apa yang terjadi. Anehnya, ia hanya menjawab, “Saya terjatuh di kamar mandi”. Pun ketika ditanya sosok yang sempat bersamanya, ia hanya menjawab, “Tidak ada”.

Owen akhirnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun nahas, ia meninggal hari itu juga pada 4 Januari 1935. Kejanggalan kasus ini terletak pada sosok Owen sendiri. Pelayan hotel Randolph Propst menerangkan, ketika berada di kamar, Owen punya kebiasaan untuk membiarkan ruangannya gelap gulita dengan hanya menyisakan lampu kecil di meja untuk tetap menyala. Keanehan sikap Owen turut dirasakan oleh petugas kebersihan hotel bernama Mary Soptic. Saat selesai membersihkan kamar pada 2 Januari 1935, Soptic mendengar Owen berkata, “Tolong jangan kunci pintu, karena teman saya mau datang”. Pada tanggal 3 Januari 1935, Soptic sempat mendengar Owen berbicara di telepon dengan seseorang. Ia menyebut sosok di telepon sebagai Don dan berkata bahwa ia sedang tidak lapar.

Tak hanya itu, pada tanggal yang sama pukul empat sore, Soptic sempat mendengar suara berat pria dari dalam kamar Owen ketika ia datang untuk menawarkan handuk hangat. Hingga pada 4 Januari 1935, operator telepon President Hotel menyadari bahwa telepon di kamar 1046 tidak diletakkan dengan benar. Beberapa pelayan diutus untuk mengecek kondisi Owen dan menemukan dirinya sudah dalam kondisi babak belur. Dalam penyelidikannya, polisi mengatakan bahwa mantel dan semua pakaian Owen menghilang saat tubuhnya ditemukan. Selain itu, polisi menemukan jepit rambut, sebatang rokok yang masih utuh, dan empat buah sidik jari kecil yang dicurigai milik seorang wanita. Kejanggalan yang lebih mengganggu adalah identitas palsu yang digunakan Owen. Disebutkan bahwa pria tersebut check in menggunakan nama palsu dan tidak seorang pun mengenal sosoknya.

Pada saat dimakamkan, sosok misterius mengirimkan sejumlah uang untuk biaya pemakaman Owen. Uang ini dikirimkan dalam amplop tanpa nama dengan pesan “love forever, Louise”. Sampai saat ini, masih belum diketahui siapa sosok “Don” yang diduga menjadi pembunuh Owen. Owen sendiri bahkan tidak jelas asal-usulnya karena tidak ada satu pun pihak keluarga atau kerabat dekat yang datang ketika berita nahas itu tersebar. Santer disebut bahwa Owen adalah sosok mata-mata dengan nama Artemus Ogletree yang meninggalkan keluarganya pada April 1934.

Comments

Popular posts from this blog

Rumah Kapal, Tempat Paling Angker di Lampung

Legenda Snoligoster

Misteri Makam Suleiman, Sultan Termahsyur Kekaisaran Utsmaniyah