Sejarah Pulau Galang & Misteri Kampung Vietnam Batam
Sejarah Dan Misteri Kampung Vietnam Di Batam – Saat berwisata ke sebuah pulau biasanya kita akan disuguhkan dengan pemandangan laut biru, pantai yang indah, dan kehidupan biota bawah laut yang mempesona. Akan tetapi lain ceritanya jika mengunjungi Pulau Galang yang ada di Batam ini.
Di Pulau Galang terdapat sebuah tempat yang menyimpan sejuta kisah memilukan yang membuat para pengunjungnya seolah ikut merasakan penderitaan yang dialami para penghuni terdahulu pulau ini. Tempat tersebut bernama Kampung Vietnam.
\
Selain kesan angker yang sering di ekspose oleh media televisi ternyata Kampung Vietnam di Batam ini juga menyimpan banyak sekali sejarah. Mengunjungi pulau ini akan menjadi wisata sejarah yang mengingatkan kita betapa kejamnya tentara komunis Vietnam sampai-sampai warga negaranya sendiri harus melarikan diri jauh ke seberang Laut Cina Selatan.
Kampung Vietnam juga menjadi saksi sejarah jasa Indonesia terhadap korban perang Vietnam pada masa itu, they should be grateful to us!
Kampung Vietnam merupakan sebuah camp pengungsian seluas 80 hektar yang di bangun puluhan tahun yang lalu saat terjadinya perang saudara di Vietnam pada tahun 1975.
Camp pengungsian ini menampung sekitar 250.000 pengungsi dari Vietnam yang terpaksa harus lari dari negaranya karena kejamnya perang yang terjadi.
Sebagian dari mereka sampai ke Pulau Natuna, Tanjung Pinang, Pulau Galang dan beberapa pulau lain di wilayah Kepulauan Riau.
PBB via UNHCR lalu mengamanatkan kepada Indonesia untuk menjadikan Pulau Galang sebagai tempat penampungan para pengungsi perang dari Vietnam ini. Pada masa itu Pulau Galang masih kosong tak berpenghuni.
Kemudian didirikanlah camp pengungsian lengkap dengan berbagai fasilitas seperti barak-barak, rumah sakit, tempat ibadah, sekolah bahkan penjara.
Kisah Memilukan Pengungsi Vietnam di Pulau Galang
Banyak sekali kisah tragis dan memilukan yang menimpa para pengungsi di kampung vietnam Pulau Galang. Mereka yang menjadi korban kekejaman perang ini melarikan diri dari negaranya dengan menggunakan kapal-kapal kayu yang menampung 40-100 orang.
Selama berbulan-bulan mereka terombang ambing di tengah ganasnya Laut Cina Selatan.
Bayangkan saja sebuah kapal kayu kecil yang penuh sesak dengan manusia mencoba mengarungi ganasnya Laut Cina Selatan!
Tak terhitung jumlah mereka yang tewas di tengah laut, terdampar di pulau dan mati kelaparan, dan beberapa ada yang selamat mencapai daratan.
Selama belasan tahun mereka tinggal di Kem Pengungsian Galang. Interaksi mereka dengan dunia luar sangat di batasi guna menghindari tersebarnya penyakit Vietnam Rose (sebutan untuk penyakit kelamin semasa perang vietnam) yang mereka bawa.
Comments
Post a Comment