Ada Hotel Angker di Cyprus, Berani Intip Hotelnya?
Kesan pertama yang muncul di pikiran setelah melihat sebuah bangunan yang tidak terawat atau terbengkalai kemungkinan besar adalah angker. Tentu ini sudah menjadi hal yang umum terjadi di sejumlah masyarakat Indonesia. Namun, ternyata kesan angker terhadap bangunan kosong yang terbengkalai tak hanya berlaku di Indonesia. Bahkan di Eropa yang sudah sedemikian modern, masih ada bangunan kosong nan angker.
Salah satu bangunan terbengkalai yang dianggap angker ada di Negara Cyprus. Bangunan itu adalah bekas hotel megah yang sempat mengalami masa kejayaan di masa lalu, yakni Hotel Berengaria. Hotel ini teparnya terletak di desa tertinggi Negara Siprus, Prodomos. Selain itu , letak Hotel Berengaria juga tersembunyi di tengah hutan pinus Pergunungan Troodos. Masa Jaya Hotel Berengaria Kisah Hotel Berengaria dimulai pada tahun 1930. Saat itu liburan di kawasan pergunungan merupakan aktivitas populer yang banyak dilakukan wisatawan, terutama orang-orang Inggris.
Seorang penduduk Desa Prodomos bernama Kokkalos kemudian mulai membangun hotel ini. Ia membangun hotel ini dari uang tabungannya sendiri. Hotel ini kemudian rampung dan pulai dibuka pada tahun 1931.
Hotel Berengaria pun berjaya karena menjadi surga bagi para bangsawan dan tamu-tamu penting lainnya. Para pengusaha terkenal hingga Raja Mesir menjadi tamu hotel itu pada masa jayanya.
Fasilitas hotel ini juga termasuk lengkap. Telah tersedia kasino, klub malam, dan perlengkapan modern yang semakin menyempurnakan pesona hotel ini. Semua itu menjadikan Hotel Berengaria menarik bagi pengunjung lokal dan internasional. Tak hanya menguntungkan bagi pemilik hotel. Masyarakat sekitar pun terkena dampak positifnya. Mereka memasok makanan untuk dapur. Selain itu, pembuat anggur juga tertimpa untung karena bisa menawarkan produknya pada tamu hotel.
Para tamu hotel benar-benar dimanjakan dengan keindahan panorama Pergunungan Troodos. Mereka bisa berjalan-jalan di hutan kemudian berenang di kolam renang hotel yang besar. Malamnya teh tradisional setempat membuat suasana semakin rileks. Tidak ketinggalan, alunan musik yang mendamaikan menjadi latar belakang suasana hotel yang sempurna itu. Berakhirnya masa kejayaan Dilansir dari theculturetrip, semua kejayaan hotel yang namanya diambil dari istri Raja Richard the Leonheart ini berakhir pada tahun 1984. Kini hotel megah ini menjadi sebuah bangunan kosong yang dipercaya angker oleh masyarakat setempat. Masalah mulai menaungi hotel ini ketika pemilik menyerahkan bisnis kepada ketiga anaknya agar bisa dikelola secara adil. Namun sayang, setelah ia meninggal, anak-anaknya malah bersaing dengan penuh kecemburuan, keserakahan, dan kesombongan.
Tiga anak pemilik itu pun tidak menghormati satu sama lain dan mulai bersaing secara tidak sehat. Mereka semua pun akhirnya meninggal secara misterius dalam keadaan yang tidak wajar.
Comments
Post a Comment