Cerita Serem Di Hotel Saya Tempati
Adakah cerita horor
di hotel yang pernah Kamu alami? Saya sendiri
mengalami kejadian seram saat bermalam di hotel. Percaya nggak percaya sih,
tapi bawasannya hal tersebut memang ada. Karena dunia ini memiliki dua alam
yang berbeda, alam nyata dan alam gaib.
Kisah horor
biasanya diawali dengan munculnya perasaan tidak enak saat pertama kali masuk
ke dalam kamar
Seperti pengalaman horor di hotel yang saya alami. Dari luar,
kondisi hotel yang saya tempati tidak ada masalah dan tidak ada keanehan sama
sekali. Tapi entah kenapa saya merasa agak aneh ketika kaki melangkah masuk ke
dalam lobi. Saya hanya berpikir bahwa kondisi badan saya lelah karena capek
setelah melakukan beberapa aktivitas.
Setelah mendapatkan kunci kamar, saya pun bergegas menuju kamar
untuk istirahat. Tapi tetap saja saya masih merasa tidak enak badan. Saya
mencoba merebahkan badan sejenak di kasur dan kemudian berniat untuk
membersihkan badan.
Hari pun mulai gelap, saya memutuskan untuk mandi. Berharap
semua rasa capek yang saya rasakan hilang. Setelah saya selesai mandi, saya pun
keluar dan merasa terkejut lantaran saya melihat semua gorden dan jendela
terbuka. Sehingga angin pun dengan bebas masuk ke dalam kamar, karena sudah
magrib saya pun bergegas menutupnya.
“Jederrrrrr…….!” Saya pun terperanjat kaget ketika mendengar
pintu kamar mandi tertutup dengan keras. Kali ini bulu kuduk saya benar-benar
berdiri. Saya menatap ke arah kamar mandi sejenak sebelum membuka kunci kamar
dan keluar.
Baca Juga: Info slot Gacor
Saya menceritakan kepada teman saya tentang kejadian yang baru
saja saya alami dan menayakan kepadanya juga apakah dia yang membuka semua
jendela dan korden kamar? Tapi teman saya hanya menjawab bahwa dia baru saja
datang ke hotel dan belum masuk ke dalam kamar. Lalu siapa yang membuka gorden
dan jendela?
Mungkin, Kamu pun pernah
mendengar, suara berisik di tengah malam yang tak diketahui dari mana asal
muasalnya
Terkadang saya malas untuk menghiraukan keadaan sekitar saat
bermalam di hotel. Terlebih bila kondisi badan sudah lelah. Setelah masuk ke
dalam kamar, hal yang saya pikirkan adalah tidur. Tapi naas, malam itu saya
tidak bisa tidur.
Berbagai hal saya lakukan, mulai dari chat sama teman-teman,
mendengarkan musik hingga membaca buku. Biasanya, bila mata saya capek maka
akan terpejam dengan sendirinya. Saya melirik jam pada layar smartphone saya.
Tak terasa sudah jam 12 malam.
Ketika mata sudah mulai berat, saya meletakkan buku yang saya
baca dan tidur. Baru memejamkan mata, saya pun terpaksa membuka mata dan
bangun. Saya mendengar suara anak-anak bergurau kencang sekali. Saya diam dan
mencoba mencari sumber suara tersebut. Semakin kencang dan semakin berisik.
“Duh,
ini anak, mak bapaknya kemana sih? Jam segini belum tidur malah berisik!”
Saya bergumam meluapkan kekesalan. Pertama saya masih bisa
sabar, lama-lama saya merasa teganggu karena semakin berisik dan gaduh. Dengan
sedikit rasa kesal, saya menelpon receptionist. Agar
pihak hotel yang menegur tamu sebelah. Tapi informasi dari pihak hotel justru
membuat saya semakin kaget.
“Maaf
Ibu, sebelah kamar Ibu sudah melakukan check-out tadi siang, dan sekarang
kosong.”
Lalu siapa yang berisik
malam-malam begini? Sampai pagi menyingsing saya tidak mendapatkan jawabannya.
Yang paling menyeramkan, ketika harus
bertatap muka dengan makhluk yang harusnya tak kasatmata
Pengalaman aneh yang saya alami bersama seorang teman di suatu
hotel di Belitung selalu menjadi obrolan menarik. Entah kenapa setiap kali
bertemu dengannya, kami semangat membahas hotel tersebut yang menurut kami itu
adalah hotel teraneh.
Saat itu, saya dan Marisa tidak ikut peserta lainnya untuk
mengikuti penutupan event. Kami sudah
capek, dan saya sendiri menderita radang tenggorokan. Dari sore kami hanya
melakukan kegiatan di kamar, saya tidur begitu juga Marisa. Sekitar jam 10
malam, saya terbangun dan saya mendapati Marisa sedang memainkan smartphone miliknya.
Kami pun ngobrol dan saya mengajak dia untuk keluar ke lobi
karena bosan di kamar. Tanpa pikir panjang Marisa pun mengiyakan ajakan saya.
Setelah puas di lobi, kami pun masuk ke dalam kamar dan saya berkata padanya
“Sepertinya aku akan susah tidur deh, seharian tidur kebangun jam segini.”
Marisa hanya terkekeh. Setelah itu saya pun tidak ingat apa-apa.
***
Malam itu, pada saat kami
masuk ke dalam kamar, rupanya saya sudah terlelap sejak badan saya menyentuh
kasur. Sementara Marisa justru tidak bisa tidur dan berusah tidur sambil
bermain handphone.
Namun tiba-tiba dia melihat sosok wanita putih berada tepat di bawah kaki saya.
Berdiri dengan rambut panjang yang terurai dan posisi kepala yang menunduk.
Sontak Marisa pun kaget
dan teriak. Tapi, saya tidak merespon teriaknnya dan masih terlelap dalam
tidur. Ibarat mimpi buruk dia pun segera memejamkan mata dan komat-kamit
membaca doa-doa. Malam itu seolah menjadi malam terburuk untuk Marisa dan rasa
aneh yang saya rasakan sejak menempati kamar tersebut pun terjawab sudah.
Namun,
inilah puncaknya, suara-suara horor yang mencekam dan membuat kami terdiam
Rasanya aneh ketika saya dan keluarga memutusakan untuk memesan
hotel saat berlibur di salah satu tempat wisata di Purwokerto. Harga kamar yang
saya pesan tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Fasilitasnya pun
lumayan menurut saya. Sama seperti hotel-hotel pada umumnya yang terletak di
sekitar area wisata.
Baca Juga: Game slot tanpa potongan
Musim liburan membuat hotel yang kami tempati ramai. Saya pun
merasa bahwa sebelah kanan dan kiri kamar saya dihuni tamu lain. Malam itu,
saya tidur bersama kakak saya, dan anggota keluarga lain berada di kamar yang
berbeda.
Di tengah-tengah gurauan kami, tiba-tiba terdengar suara
aneh dari kamar sebelah. Sontak kami pun menghentikan obrolan. Namun, setelah
kami diam justru suara itu hilang. Seolah tak menghiraukan kami pun melanjutkan
ngobrol lagi hingga suara dari kamar sebelah terdengar jelas.
“Suara apa sih itu kak?” Karena penasaran, saya pun bertanya
kepada kakak saya dan dia hanya menaikkan bahu, memberikan isyarat bahwa dia
pun tidak tahu itu suara apa?
“Ah..ah…ah…ah….sudah
mas….!”
Sontak saya dan kakak
saya saling memandang dan kemudian kami pun terkekeh mendengar suara tersebut
makin kencang.
Comments
Post a Comment